Sunday, April 8, 2012

Bagaimana cinta ini dipersatukan??

hahaha... sepanjang malam kemarin, saya tak henti tertawa bersama pacar saya ketika kami selesai ibadah dan bertemu orang tuanya. 

setelah berpamitan dengan mama papanya, karena kami berbeda mobil, sembari tersenyum simpul dan agak malu saya iseng-iseng menyelipkan sebuah pertanyaan kepada pacar saya,  "yang, mama papa pernah tanya kita kenal dimana?" lalu dia menjawab "yaa dari temennya temen, gw jawabnya". hihiihihii

yaa percakapan itu, kami lakukan sepanjang jalan dari rumah ibadah kami ke tempat parkir mobil pacar yang jaraknya kurang lebih 100 meter dan kami lanjutkan di jalan menuju arah kos saya. 

Geli rasanya, kalau mengingat bagaimana cinta ini dipersatukan oleh Tuhan. Sampai saat ini saja, saya masih merasa perkenalan yang kami lakukan itu bukan perkenalan yang baik yang bisa dilakukan oleh orang lain. Bahkan jika ada teman yang menanyakan saran saya untuk melakukan hal itu, mungkin saya akan melarangnya.  :D

Kami berdua, saya dan pacar saya, dipertemukan oleh Tuhan dengan satu cara yang luar biasa indah kurang lebih enam tahun yang lalu. Saya dan Yudo, nama pacar saya, berjanji untuk tidak pernah mengatakan kepada siapapun bagaimana kami dipertemukan. Banyak orang yang menduga-duga banyak hal, tapi ya biarlah ini menjadi kisah kami berdua saja. (Nah lhoo kenapa kudu nulis judul beginian???)

ya, sebetulnya bukan caranya kami bisa saling kenal, tapi, bagaimana cinta ini betul-betul dipersatukan Tuhan sampai saat ini. Kami merupakan sepasang sahabat yang saling bercerita tentang hidup kami, karena kami tidak memiliki kehidupan yang sama di masa lalu. duhh susah ya ngertinya? intinya, kami gak pernah kenal lah di masa lalu. tidak ada penghubung, tidak ada yang mengenalkan, tidak punya teman yang sama di masa lalu, berasal dari dua tempat berbeda, dua kehidupan yang sangat berbeda, latar belakang keluarga yang berbeda, yes, dengan agama yang berbeda dan dengan beda umur yang cukup berbeda. Jadi jelas deh,  temennya dia bukan temen gw. KAN BEDA MASA?!!!?!! hehehheehe piss ya yang..

Saya tak sengaja berhasil menebak permasalahan berat pertamanya yang ia ceritakan ke saya. Pada prinsipnya, pacar saya bukan orang yang terbuka. Dia cenderung introvert termasuk dengan keluarganya. Tampaknya ia agak kaget pada waktu itu, tapi saya lebih kaget lagi karena tebakan saya benar dan dia mau meminta pendapat saya yang itungannya masih belia itu..hehehehe tetteeepp... (note : waktu saya bertemu pacar, umur saya baru 21 tahun. belia kan yaa?? sementara pacar saya sudah berumur 30 tahun. ya panggil saja dia Om :D )

Saya yang hobby cerita dan masih agak galau, bahagia banget bisa dapet temen ngobrol baru, dapet aktivitas baru dan dapet cerita baru yang di kuping saya agak aneh. Dengerin cerita orang dewasa yang kadang buat saya berpikir.. "buset yaa orang gede tuh, katanya udah dewasa tapi masii aja suka bikin salah yang gak dipikir dulu". But it was quite fun in my curious age. Dia juga mulai banyak cerita dan sepertinya merasa nyaman bercerita dengan orang yang tidak ada hubungan apa2 dengan hidupnya. Ya ga tau juga sih dia bahagia apa gak cerita ama gw. :D

Persahabatan dan Story Telling itu berlanjut sampai detik ini. Ya, kami memang sepasang sahabat. Saya yang pertama mengakui saya mencintainya. Naughty me! But, I just try to be honest. Terimakasih Tuhan, dia pun mengasihi saya. Saya meyakini, ia yang bisa menguasai saya dan menaklukkan ego saya. Walau dalam banyak kesempatan, dia terlihat lebih cuek. Tapi yang kali ini boleh GR sedikit nih saya, setelah bertahun-tahun menunggu dan beribu-ribu kali ditanya gak pernah bisa jawab serius, selalu aja becanda, kalaupun serius juga ujung-ujungnya berantem (fiiuuuhhh... ), satu bulan terakhir ini, dia mulai jujur, terbuka dan tidak berkeberatan membicarakan masa depan tentang pernikahan kami di masa depan secara detil. Bentuk bangunan rumah, berapa dan jenis kelamin anak-anak yang sama-sama kami inginkan, agama, ibadah, pekerjaan, sekolah, cara mendidik anak, tanggapan orang tua masing-masing, bisnis bersama, pagar rumah, pohon di depan rumah, waktu disaat weekend, liburan, kapan kami menikah, bagaimana kami menikah, dan banyak ide-ide masa depan lainnya yang menurut saya ini luarbiasa bisa terucap dari bibir tipis pacar saya yang terkenal introvert itu! Yeeaiiyyy!! #senyumlebar

Tuhan mempersatukan kami dengan awal yang indah dan dengan cara-cara yang indah di sepanjang perjalanan kami. Cemburu yang berkelimpahan, sabar yang semakin ditebalkan, debat kecil didepan meja makan sampai debat besar yang menguras air mata juga pernah tersaji di hubungan ini. Kami yang berbeda usia jauh juga terkadang punya perbedaan cara pandang berdasar pengalaman yang akhirnya membuat ricuh, perbedaan latar belakang pendidikan, perbedaan sifat tak khayal menjadi santapan pendewasaan kami sepanjang 6 tahun ini. Untungnya, ia betul-betul pria yang menghargai saya. Mau menunjukkan keburukan dan kebaikan saya. Mau mengarahkan saya dan menjelaskan segala sesuatu hal yang mungkin saya tentang dengan baik dan sabar! Itu yang saya hargai dari cara bicaranya. Kami bertengkar hebat, ya! Tapi untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk mengadu pendapat saja.

Kami sepasang sahabat, yang akhirnya disatukan Tuhan dengan cinta kasih. Itulah yang kami pegang saat ini (ya setidaknya saya pegang :p ). Saling menghargai. Saling memaksa demi kebaikan. 

Hampir enam tahun perjalanan yang hampir kami lewati ini membuat saya semakin mengenal dan mencintainya. Saya hanya bisa berdoa, semoga persahabatan, kesabaran, ketulusan, kekuatan, kejujuran, kebersamaan dan cinta kasih ini akan selalu menjadi pegangan bagi kami berdua dalam mengarungi kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Amin. 

----------------------------------------------------------------------------------------------

ps :
Yud, I can't even wait to have three healthy kids with you!! :D

No comments: